Sunday, October 28, 2012


Tifatul: Jangan Bandingkan Internet Indonesia dengan Korea

Selasa, 23 Oktober 2012 2:12 pm | andr010 | Sorotan Media
Menjanjikan insentif sebesar 15 persen dari biaya proyek bagi operator yang mau merintis pembangunan jaringan fiber optic ke daerah terpencil 

Menteri Telekomunikasi dan Informatika (Kominfo) Tifatul Sembiring keberatan jika kualitas koneksi internet di Indonesia dibandingkan dengan sejumlah negara maju macam Korea Selatan atau bahkan tetangga sekawasan seperti Singapura. 

Sebelumnya Beritasatu.com mencuplik laporan Akamai, perusahaan penyedia layanan komputasi awan di Amerika Serikat, yang menunjukan bahwa Indonesia adalah negara dengan kecepatan internet paling lelet di Asia. Di Asia Tenggara Indonesia bahkan kalah dari Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.  

"Jangan bandingkan Indonesia dengan negara seperti Korea dan Singapura, jujur kita masih jauh. Beda size, ukuran permasalahannya jauh," tulis Tifatul dalam serangkaian tweet bertagar ICT (information and communication technology), Senin siang (22/10).

Menurut Tifatul Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa, lebih dari 17.000 pulau, dan wilayah yang membentang 5.400 kilo meter tidak bisa dibandingkan dengan Korsel atau Singapura.

Menurut dia kini pemerintah sedang mengutamakan pembangunan infrastruktur dasar ICT seperti telepon masuk desa, desa punya internet, dan pusat layakan internet kecamatan (PLIK).

"Inilah yang bisa dibangun dengan anggaran kemenkominfo yang kurang dari Rp.3 triliun per tahun. Selebihnya dibangun oleh pihak swasta," papar dia lebih lanjut.

Tifatul juga mengungkap bahwa dalam waktu dekat pemerintah akan menggelar seleksi kanal 3G untuk 3rd carrierblock 11 dan 12 untuk meningkatkan kecepatan internet. Penggunaan frekuensi lain untuk jaringan 3G juga telah diizinkan.

"Seperti Indosat yang sudah pakai frekuensi 900 MHz untuk super 3G broadband," tulis Tifatul.

Ia juga menjanjikan insentif sebesar 15 persen dari biaya proyek bagi operator yang mau merintis pembangunan jaringan fiber optic ke daerah terpencil seperti Papua.

No comments:

Post a Comment